Potret perjalanan mahasiswa di negeri para nabi

Lomba Lukis R.A. Kartini


Bulan ini masih terasa semangat emansipasi yang dilahirkan oleh sang pembawa perubahan dan penegak emansipasi wanita yang dimulai sejak masa penjajahan dulu. Iya, Raden Ajeng Kartini namanya. Sosok pahlawan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, para penerus bangsa.

Semoga dalam rangka mengisi pembangunan Indonesia, kita dapat menauladani kiprah dan sepak terjang para pahlawan yang sangat berjasa untuk Indonesia, salah satunya Kartini.

Bulan ini, dalam rangka memperingati ulang tahun Kelompok Studi Walisongo (KSW) ke 57, KSW mengadakan berbagai perlombaan dan perayaan untuk memeriahkannya. Ada lomba Volly, Bola futsal, Tarik Tambang, dll. Nah, ada juga lomba melukis sketsa R.A. Kartini.


Awalnya saya ragu untuk ikut, tapi akhirnya demi berpartisipasi dan juga diajak sang Guru (Muhammad Syarkowi dan Shohibul Adhkar/Bihos) untuk ikut bikin lukisan, okelah saya ikut juga. Meskipun telat ngasih ke panitia, paling nggak masih bisa berkarya. Meskipun kalah hahaha

Ini dia gambar kedua yang saya lukis di Mesir setelah gambar Anwar Sadat. Sudah lama nggak ngelukis sejak tahun 2005 di Gontor. Hehe, udah kaku tangannya.
Learn more »

Muhadhoroh Prof. Dr. Ro'fat Utsman, Anggota Hai'ah Kibar Ulama Azhar



Entah kata apa yang harus saya ungkapkan selain syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatNya yang Ia berikan pada saya saat ini. Alhamdulillah. Singkat cerita, setelah mengikuti dua kali test/ujian masuk ke Pelatihan Fatwa Dar el-Ifta Mesir yang konon merupakan lembaga fatwa tertua di dunia, alhamdulillah akhirnya saya diterima juga sebagai salah satu murid di Dar el-Ifta.


Sebuah kesyukuran yang tiada terkira bisa menjadi salah satu murid atau peserta didik di Dar El-Ifta. Kok bisa? Iya. Karna Dar el-Ifta ini adalah lembaga yang luar biasa. Sebuah lembaga fatwa Mesir yang telah banyak mengeluarkan fatwa untuk masalah-masalah kontemporer. Ulama-ulama atau para muftinya pun telah pakar dalam bidangnya, baik bidang warisan, kenegaraan, atau masalah kehidupan berkeluarga. Banyak orang yang mengincar dan membeli buku-buku terbitan lembaga fatwa yang berdiri di abad 18 ini.

Indah bukan?! Bentar. Masih banyak hal-hal luar biasa yang bisa kita dapatkan di dalam Dar el-Ifta. Diantaranya adalah, kita sebagai murid disana sangat diistimewakan. Artinya apa? Yaitu kita adalah murid pelatihan untuk berfatwa, intinya untuk bisa menjadi mufti lalu bisa mengamalkan ilmu yang kita timba dari sana dimana saja. Artinya, kita yang ikut pelatihan ini juga membawa beban berat dan tanggung jawab sebagai penyebar ilmu. Tentunya kami tak boleh ceroboh dalam menyampaikan ilmu yang kita dapat dari sana nanti sepulang di tanah air.

Kemudian jika kita liat dari para pengajar yang mengajar di Dar el-Ifta juga mengesankan. Pasalnya, para pengajar kami merupakan orang-orang yang pakar dalam bidangnya. Sebut saja salah satunya Syekh Amru Al-Wardhani. Beliau adalah salah satu pengajar kami, sekaligus ketua pelatihan fatwa khusus untuk orang-orang luar Mesir ini. Beliau sangat mahir dalam bidang Ushul Fiqh, sehingga kami sangat memanfaatkan ilmu dari beliau. Selain itu, Mufti Mesir saat ini pun langsung turun untuk mengajar dan melatih kami untuk menjadi mufti. Beliau mengajarkan kami tentang Ilmu Ahwal Syakhsiyyah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan kehidupan berkeluarga. Didalamnya membahas tentang warisan, khitbah, pernikahan, wasiat, hingga urusan perceraian dan lain sebagainya.

Ada lagi, salah satu anggota Haiah Kibar Ulama Azhar yang mengajar kami. Yaitu Syekh Ro'fat Utsman. Beliau merupakan salah satu pengajar yang mengajarkan 2 cabang ilmu sekaligus di Dar el-Ifta saat ini. Yaitu ilmu Qodhoya Fiqhiyah dan Qiroah Nushus. Alhamdulillah selama ini kami dan beliau pun semangat dalam belajar dan mengajar. Sesekali di tengah-tengah pelajaran kami menemukan gurauan tapi dalam keilmuan. Jadi, gurauan kami dengan gurauan pelawak di tv sangatlah berbeda. Hahaha...

Nah, di bawah ini ada salah satu momen yang kita abadikan dalam sebuah foto setelah beliau mengajar kami materi Qiroah Nushus di aula pertemuan Dar El Ifta Mesir. Ala kulli haal, Alhamdulillah. :)

Learn more »

Penghargaan Mutafawwiqin



Segala puji syukur kepada Allah SWT yang selalu membimbing hambaNya untuk berusaha sekuat mungkin dalam menuntut ilmu. Hingga akhirnya Dia memudahkan saya untuk menghadapi ujian Al-Azhar tingkat 2 atau semester 4. Waktu itu saya masih kuliah di Al-Azhar Cabang Mansoura di Mesir.

Dan alhamdulillah saya termasuk mahasiswa yang mendapatkan nilai sedikit memuaskan, jayyid jiddan. Lalu, Dewan Pengurus Daerah Mansoura (DPD Mansoura) memberikan sedikit penghargaan atas prestasi kepada kawan-kawan mahasiswa yang berhak mendapatkannya, termasuk saya. :)
Learn more »

Open House IKPM Kairo



Sudah menjadi kebiasaan lama setiap kali datang Hari Besar Qurban atau Hari Ied Adha, setiap kekeluargaan atau organisasi apapun di kalangan MASISIR, pasti setelah itu akan mengadakan Open House. Mereka biasanya mengundang kawan-kawan untuk sekedar silaturrahim dan makan-makan untuk merayakan hari Ied Adha di Mesir ini.

Berbeda dengan kawan-kawan yang ada di Indonesia. Mungkin saja mereka yang di Indonesia bisa menikmati lezat dan nikmatnya makanan yang dibuat dan disajikan oleh Ibu-ibu mereka. Tapi hal itu tentunya akan sedikit membosankan bagi beberapa kalangan. Nah, menurut saya, yang paling asik adalah ketika kita berkumpul bersama-sama, sambil makan bersama, tentu saja sedikit mengobati rasa rindu kepada keluarga di nusantara.

Tak apalah, meskipun makanan yang dibagikan tidak sebanyak dan selezat di Indonesia, akan tetapi kami berusaha untuk menikmatinya. Toh, akhirnya habis dan nambah juga makannya :P

Kali ini saya dan kawan-kawan diundang untuk Open House setelah hari Ied Adha di IKPM Cabang Kairo. Rame banget! Sampe ada yang hilang sandalnya hahah
Learn more »

Rob'ah Berdarah 14 Agustus 2013


Tepat di tanggal 14 Agustus 2013 hari Rabu pagi dimulai pukul 07.22an terjadi awal baku tembak yang sangat jelas terdengar dari rumah saya. Entahlah, baku tembak itu apakah militer yang menembaki para pro Mursi atau mereka saling baku tembak, karena redaksi media massa yang berbeda. 2 Hari sebelumnya sudah beredar isu akan dipulangkan/dibubarkannya orang-orang yang berkemah di 2 tempat, robah dan nahdhoh mesir oleh militer dengan cara apapun, berita itu datang ke saya melalui supir taksi yang saat itu mengantarkan saya ke daerah robah dan menghimbau agar berhati-hati untuk tidak keluar rumah. Berita itu pun benar adanya, akhirnya kementrian luar negeri menyatakan membubarkan mereka dengan cara apapun tanggal 14 agustus 2013 hari ini. Baku tembak terjadi sampai saat ini pukul 17.03 dan belum juga selesai. Baku tembak tidak hanya terjadi di rob'ah, tapi menurut sumber masisir yang tinggal di sekitarnya, di abbas akkad juga terjadi baku tembak, bahkan ada beberapa penembak jitu/sniper yang naik ke lantai atas imaroh.

Berita tentang jumlah korban yang mati hari ini bermacam-macam, terjadi simpang siur antara media satu dengan yang lainnya, dan yang pasti belum ada kepastian berapa yang meninggal. Sangat mungkin baku tembak itu terjadi antara militer dan orang-orang pembela Mursi, karena prosesnya yang sangat lama. Lalu darimana mereka mendapatkan pasokan senjata yang bermacam-macam itu? Bisa ditaksir mereka punya bermacam-macam senjata karna suara letupan dan tembakan yang terdengar sangat berbeda, kadang kecil, kadang terdengar letupan berat bagai gunshoot dan lain sebagainya. Di sekitar imaroh tempat saya tinggal pun sering terlihat asap hitam mengepul, mungkin terjadi kebakaran di berbagai titik. Atau ban yang sengaja dibakar oleh massa.

Tak luput dari perkiraan, gas air mata pun diluncurkan oleh militer setidaknya berkali-kali, tapi yang sampai ke rumah saya 2 kali, buktinya saya merasakan udara yang amat perih dan menusuk hidung tadi pagi. Bukan maksud membela militer, setidaknya kalau saja para pendukung mursi mau pulang dan menyelesaikan duduk perkara dengan musyawarah mufakat seperti yang telah dianjurkan oleh Grand Syaikh al Azhar terkait jumat berdarah beberapa pekan lalu, maka korban hari ini tidak akan berjatuhan dan masih banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Bahaya media yang mungkin sekali untuk memanfaatkan situasi sekarang, dengan menghiperbolakan berita yang tidak seharusnya dipublikasikan. Dan bahaya peran kawan-kawan yang tidak tahu menahu keadaan yang sebenarnya kemudian mengshare berita yang belum jelas kebenarannya sehingga memungkinkan timbulnya fitnah dan memojokkan salah satu pihak baik militer atau pembela mursi.

Para 'pemukim' itu sudah lebih dari 30 hari memperjuangkan ditegakkannya syariah, seperti yelyel yang sering mereka serukan. Mereka rela dan sudi untuk berpanas-panasan di bulan ramadhan, dimulai dari tanggal 30 juni silam, sampai diputuskannya pembubaran secara paksa oleh Kemendagri Mesir. Dulu kami mengira pemukiman itu akan bubar setelah puasa ramadhan usai, dan mereka pulang ke rumah masing-masing mengingat hari itu hari idul fitri yang notabene orang-orang pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga, tapi tak dinyana, malah pada hari idul fitri tepat massa bertambah lebih banyak mengunjungi wilayah Robah Adawiyah. Bahkan, jamaah sholat Ied Fitri banyak yang tidak mendapatkan tempat untuk sholat, karna saya melihat dengan mata kepala sendiri, ada yang sholat di depan KFC, padahal di daerah depan KFC tidak ada masjid atau mushola yang mendirikan sholat Ied bersama.

Lebih parah lagi, beberapa hari setelah idul fitri dipasang blok-blok ruangan dari kayu balok/papan yang membuat saya berpikir bahwa kumpulan massa ini akan semakin lama tinggal di daerah Robah. Hal sepele yang mungkin terlepas dari penglihatan kita, salah satunya adalah dampak buruk dari bermukimnya para pendukung mursi di area robah, membuat mereka sedikit kesulitan untuk menemukan kamar mandi guna membuang hajat atau sekedar buang air kecil, akibatnya, beberapa arus jalan lorong yang saya lewati sesekali tercium bau pesing yang lumayan menyengat dan membuat lingkungan tidak kondusif lagi, tak hanya itu, sampah pun bertebaran dimana-mana, meskipun ada tempat sampah, tapi sampah itu biasanya dibiarkan menumpuk begitu saja.

Sampai saat ini, menurut berita yang menyiarkan secara langsung tempat terjadinya baku tembak, semenjak terjadinya baku tembak, beberapa tempat lain di daerah pun mulai terjadi aksi unjuk rasa, diantaranya, Aswan, Asyut, Alexandria, Port Said, Suez, dll. Bagi saya yang tinggal di Rob'ah yang tempatnya dekat sekali dengan lokasi baku tembak, rumah ke 2 terdekat, meminta doa agar kerusuhan ini lekas reda, mengingat bahan pangan yang sangat mungkin cepat habis karna jumlah anggota rumah yang banyak. Terakhir, baru saja saya melihat banyak orang lewat di bawah imaroh, kemungkinan mereka para pemukim yang mau bubar, atau mungkin dikejar militer. WAllahu a'lam.
Learn more »

Pertama Kali Mengunjungi Kampus Azhar


Perasaan senang bercampur syukur saat itu menempel di hati kami karna setelah melewati proses yang panjang untuk bisa mengunjungi tanah mesir ini. Foto diatas adalah foto ketika kami pertama kali mengunjungi kampus tercinta, Al Azhar Mansoura di Mesir.

Alhamdulillah, pagi itu sempat berfoto bersama dekan dan pegawai kampus yang telah banyak menelurkan orang-orang hebat itu. Semangat belajar dan menimba ilmu yang insya Allah takkan pernah habis masih ada sampai sekarang, karna tak ada batasan tempat untuk mencari ilmu.
Dari kiri (Furqon Hakiki, Hendri Alfaruq, Gatau namanya :D, Gatau namanya juga :D, Usep, Rahma Zainul Fikri #bawah) :)
Learn more »

Tapak Kaki Rasulullah SAW



Masih di Makam Imam Badawi yang berlokasi di Tanta, Mesir. Di dalamnya terdapat peninggalan sejarah berupa tapak kaki Rasulullah SAW yang tercap diatas sebuah batu.  Peninggalan ini sangat mahal harganya, semoga dengan ini bisa meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW sebagai teladan kita dan seluruh umat manusia.

Learn more »

Rihlah Hari Terakhir (Makam Anwar Sadat)



Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, akhirnya hari ini adalah hari terakhir Rihlah Tsaqofiyyah santri dan santriwati gontor di Mesir. Merekah hari ini diajak ke makam Anwar Sadat sebagai presiden pertama Mesir yang mati ditembak oleh salah satu rakyat waktu itu.
Mereka juga diijinkan untuk berfoto di depan tugu anwar sadat.

Kemudian hari ini mereka diajak ke KSW untuk mengadakan penutupan kegiatan rihlah dengan para pengajar dan mu'allim dari jannatul ma'wa. Sekaligus pemberian kenang-kenangan baik dari santri dan muallim/pengajar dari Jannatul Ma'wa.
Di acara penutupan ini juga para santri dan santriwati mempertunjukkan drama berbahasa arab yang sebelumnya mereka telah berlatih dengan bimbingan para mudabbir dan mudabbiroh.


Learn more »