Rihlah Tsaqofiyyah Lughowiyyah Hari Pertama di Mesir


Pendidikan tidak terbatas hanya dilakukan di dalam kelas atau tempat belajar khusus saja, akan tetapi pendidikan bisa berupa apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh kita sehingga menjadikan kita lebih tau dari apa yang sebelumnya tidak kita tau. Sistem pendidikan seperti ini sudah menjadi pondasi dan dipraktekkan oleh salah satu pondok pesantren di indonesia yaitu Darussalam Gontor.

Sudah menjadi salah satu kegiatan rutin per setengah tahunan, Rihlah Tarbawiyah wa Lughowiyyah yang diadakan oleh Gontor dengan mengirim santri dan santriwatinya yang terpilih melalui ujian ke negeri para nabi atau Mesir.

Negeri kinanah ini memang menjadi pusat perhatian dunia dalam hal kebudayaan islam dan ilmu-ilmunya. Banyak sekali peninggalan sejarah yang ada di negeri berdebu ini, bahkan terdapat beberapa makam imam besar islam dan para ulama terpandang. Para pengunjung negeri ini tidak terbatas dari negara-negara asia saja, akan tetapi mereka datang dari segala penjuru dunia untuk mengetahui sisa-sisa sejarah yang tertinggal di Mesir sebagai Ummuddunnya atau Ibu dunia ini.

Rihlah Tarbawiyyah ini adalah rihlah untuk kali kelima, terdiri dari 7 orang santri dan 16 santriwati dengan didampingi 3 orang musyrif. IKPM cabang kairo pun sudah membentuk panitia yang bertugas untuk mengatur segala kegiatan yang akan dilakukan selama rihlah ini berlangsung yaitu selama 12 hari tertanggal 13 Juli 2012 sampai dengan 25 Juli 2012.
Hari kedatangan para tamu dari Indonesia ini pada tanggl 13 Juli 2012 kurang lebih pukul 23.00 CLT (Waktu Kairo), yang seharusnya waktu kedatangan mereka pukul 13.00 siang. Keterlambatan ini karena terjadi sedikit hambatan ketika transit di Kuwait. Akan tetapi meskipun terlambat, para santri/santriwati dan musyrif serta panitia penyambut dengan lancar mengadakan acara perkenalan dan iftitah ansyitoh.


Hari pertama di Mesir, para santri/santriwati diajak ke bangunan yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia yaitu Piramida Giza. Kami disambut oleh seorang Mesir yang bertugas untuk menjelaskan tentang lokasi rihlah hari pertama ini yaitu Hadzim, beliau menjelaskan tentang Piramida dari sisi sejarah, teknologi pembuatan sampai unsur-unsur pembuatan piramida ini. Para santri/santriwati dan musyrifpun bersemangat dalam berkunjung sekaligus kegiatan belajar ini, tak terlepas dari itu mereka juga menyempatkan untuk berfoto diatas unta disana. Begitu menyenangkan meskipun disengat dengan panasnya matahari siang hari mereka tetap terlihat gembira dan semangat. Para santri/santriwati begitu tertarik dengan penjelasan tentang piramida, beberapa pertanyaan terlontar dan tentunya seluruh kegiatan dan percakapan dalam rihlah ini dengan menggunakan bahasa arab fushah.





Masih di hari pertama, lokasi kedua adalah Mathaf Mashri (Museum Mesir) yang didalamnya terdapat banyak sekali peninggalan sejarah negeri Mesir dari zaman kuno. Peninggalan itu berupa artefak, mumi, tulisan, patung, bebatuan, dan lain-lain. Bahkan didalamnya terdapat mumi Ramsis II atau fir'aun yang menurut sejarah dan Al-Qur'an dialah yang mengaku sebagai Tuhan yang kemudian diadzab dan ditenggelamkan oleh Allah beserta para tentaranya di laut.

Para santri/santriwati dan musyrif beserta mudabir dan sebagian panitia pun ikut masuk ke dalam museum. Kami mendapatkan penjelasan yang cukup tentang peninggalan yang ada di dalam museum sekaligus bisa melihat langsung dengan jelas bekas peninggalan sejarah kebudayaan manusia tertua di bumi itu.

0 comments: